TUGAS PENGGANTI PERKULIAHAN MANAJEMEN PROJECT PERTEMUAN 4

Nama             : Tia Tiara

NPM               : 0218123013

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati S.E., M.M

Pohon Keputusan

Kegiatan usaha jasa wedding & venue organizer diberikan 2 pilihan proyek pembukaan cabang. Proyek pembukaan cabang yang pertama memiliki peluang keuntungan sebesar 25% dengan jumlah keuntungan Rp.  25.000.000. Proyek pembukaan cabang kedua memiliki peluang keuntungan 30% dengan nilai keuntungan Rp. 27.000.000. Maka pohon keputusannya sebagai berikut:

EMV (Expected Monetary Value)

  1. EMV Proyek pembukaan cabang 1 = (0.25×25.000.000)+(0.75×0) = 6.250.000
  2. EMV Proyek pembukaan cabang 2 = (0.30×27.000.000)+(0.70×0) = 8.100.000

Setelah menghitung EMV dari seluruh proyek pembukaan cabang untuk kegiatan usaha jasa wedding & venue organizer maka proyek yang akan dipilih adalah proyek pembukaan cabang yang ke 2, karena dilihat dari hasil nilai EMV, yang mana pembukaan cabang 2 lebih tinggi dibandingkan dengan proyek pembukaan cabang 1.

 

MATERI 3 – STRUCTURING THE PROJECT

Nama                             : Tia Tiara

NPM                               : 0218123013

Perguruan Tinggi     : Universitas Widyatama

Fakultas / Jurusan    : Fakultas Bisnis dan Manajemen / Manajemen

Mata Kuliah                 : Manajemen Proyek

Dosen Pengampu    : Iis Rostiawati S.E., M.M

Materi 3                         : Structuring The Project

MATERI 3

Mengapa penataan proyek diperlukan?

Pada tahap inisiasi proyek kita melakukan analisis biaya dan keuntungan, sebelum kita melanjutkan ke tahap yang lebih rinci seperti mengestimasi berapa lama suatu proyek akan berlangsung dan berapa banyak biaya yang diperlukan, kita perlu memiliki gambaran tentang pekerjaan yang akan dilakukan didalam proyek dan siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan membuat struktur organisasi proyek.

Organisasi Proyek

Dalam pelaksanaan sebuah proyek dibutuhkan sebuah wadah atau sarana sehingga dalam pengelolaan proyek kegiatan yang dilakukan memiliki program, visi, misi, dan tujuan yang jelas sehingga pelaksanaan kegiatan proyek memiliki batasan dan standar yang telah disepakati dan dilaksanakan dengan maksimal oleh personel penanggung jawab masing-masing kegiatan.

Pengertian Organisasi Menurut Ahli

Menurut James D Mooney

 Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”.

Menurut Chester I. Barnard

Organisasi sebagai suatu sistem dari pada aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih”.

 

Fungsi Organisasi

  1. Merupakan sarana dimana para peserta atau anggota bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang tidak mungkin diperoleh bila kita bekerja sendiri-sendiri.
  2. Memberikan pengetahuan secara continue baik mengenai : Pengaturan bagaimana bekerja sama, Adanya pembagian pekerjaan untuk menghindari tumpang tindih, Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab.
  3. Merupakan sarana karir bagi kita

 

Pengertian Organisasi Proyek

 Suatu sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.

 

Pengertian Struktur Organisasi

Suatu diagram yang menunjukkan fungsi-fungsi departemen atau posisi dalam suatu organisasi dan bagaimana mereka saling berhubungan

Dalam struktur organisasi tergambar adanya:

1.Pembagian pekerjaan

2.Pimpinan dan bawahan

3.Tipe-tipe pekerjaan yang harus dilaksanakan

4.Tingkatan-tingkatan dalam manajer

Pengertian Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek dibuat dengan situasi kultur dan keunikan berbeda berdasar kebutuhan sistem manajemen proyek. Oleh karena itu, organisasi proyek mempunyai susunan dan hierarki yang berlainan pula.

Pemilihan organisasi proyek didasarkan atas tingkat kebutuhan dan kompleksitas proyek; semakin kompleks proyek, semakin kompleks pula susunan organisasinya.

Organisasi Proyek Fungsional

Struktur organisasi jenis ini dikelompokkan menurut fungsinya, memiliki struktur dengan konsep otoritas dan hierarki vertikal. Tanggung jawab organisasi proyek biasanya dirangkap dengan tugas sehari-hari pada organisasi fungsional perusahaan, karena itulah untuk proyek yang besar dapat mengganggu kegiatan keseluruhan, bila organisasi fungsional di gunakan.

Organisasi Proyek Murni

Struktur organisasi proyek jenis ini merupakan bagian tersendiri dari organisasi fungsional perusahaan, dimana manajer mempunyai otoritas penuh terhadap proyek. Dengan status ini, tim proyek memiliki komitmen dan wewenang mandiri, namun tetap dalam koordinasi perusahaan.

Struktur Organisasi Proyek Murni

Kendali didalam proyek membutuhkan organisasi sendiri dalam rangka mengelola tujuan, sasaran, dengan data, informasi serta sumber daya yang ada dan terbatas. Hal ini ditunjukkan dengan struktur organisasi personel proyek di slide berikutnya.

Struktur Organisasi Personel Proyek

Struktur organisasi personel proyek di slide sebelumnya menunjukkan hierarki tanggung jawab dan wewenang tugas dari masing-masing personel yang diarahkan dan dikendalikan oleh pucuk pimpinan yaitu manajer proyek. Otoritas proyek sepenuhnya ada pada manajer proyek, menjadi jembatan antara organisasi proyek dengan perusahaan serta pemilik proyek atau organisasi yang mewakilinya untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan maksud agar tujuan dan sasaran proyek tercapai dengan efektif dan efisien.

Organisasi Proyek Matriks

Struktur organisasi proyek ini biasanya gabungan dari organisasi proyek murni dan fungsional, memanfaatkan ahli dari berbagai disiplin ilmu yang terlibat dalam organisasi fungsional sebagai bagian dari proyek, tetapi tidak mengganggu proses pelaksanaan proyek serta organisasi fungsional perusahaan.

Sumber:

Buku I bahan ajar manajemen proyek. Disusun oleh : Drs. Ashari. ST., SST., M.Eng

Husen, Abrar. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Karaini, Armaini Akhirson. Pengantar Manajemen Proyek Seri Diktat Kuliah.  Depok : Universitas Gunadarma

 

MATERI 2 – PROJECT SCREENING SELECTION

Nama     : Tia Tiara

Kelas      : C

NPM       : 0218123013

MATERI 2

Project Selection adalah suatu proses untuk memilih proyek, yang mana prioritas setiap gagasan proyek akan dinilai dari berbagai perspektif. Pada tahapan ini proyek hanya sebatas saran dan ide untuk perbaikan masalah atau meningkatkan kinerja.Proses ini juga akan menyaring proyek yang bermutu dan menggunakan effort yang masih terjangkau oleh organisasi.

TUJUAN

Project Selection berguna untuk mengetahui resiko-resiko yang ada dalam proyek, seperti:

    1. Technical Risk
    2. Financial Risk
    3. Safety Risk
    4. Quality Risk
    5. Legal Exposure

Ataupun untuk mengetahui keuntungan yang didapat, seperti:

    1. Diharapkan adanya ROI
    2. Payback Period
    3. Potential Market Share
    4. Long-term market dominance

KOMPONEN PROSES EVALUASI

Evaluasi Proyek atau studi kelayakan bisnis merupakan pengkajian suatu usulan proyek (atau bisnis) untuk menentukan apakah dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project) dengan berdasarkan berbagai aspek kajian. Tujuan dari evaluasi proyek yaitu untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga dapat menghindari kesalahan investasi modal untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.

TAHAPAN-TAHAPAN EVALUASI

    • Tahap Penemuan Ide: Penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek.
    • Tahapan Penelitian: Meneliti beberapa alternatif proyek dengan berbagai metode ilmiah.
    • Tahap Evaluasi Kelayakan: Membandingkan manfaat (benefit) dengan seluruh biaya yang akan timbul.
    • Tahap Pengurutan Usulan yang Layak: Apabila terdapat lebih dari satu usulan rencana proyek yang dianggap layak maka manajemen dapat menentukan prioritas usulan yang layak berdasarkan kriteria-kriteria pengurutan (ranking) yang telah ditentukan.
    • Tahap Rencana Pelaksanaan: Setelah ditentukan rencana proyek mana yang akan dijalankan, perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan (konstruksi) proyek.
    • Tahapan Pelaksanaan: Tahap merealisasikan konstruksi proyek tersebut. Jika proyek selesai dikonstruksi, maka proyek dioperasionalisasikan.

CHECKLIST AND SCORING MODELS

Checklist Model adalah model pemilihan proyek berdasarkan daftar kriteria yang berhubugan dengan pilihan proyek.

Scoring Model adalah model pemilihan proyek yang memberikan peringkat pada setiap kriteria pembangunan proyek sesuai dengan kepentingannya.

CONTOH CHECKLIST MODEL

PROYEK KRITERIA KINERJA DARI KRITERIA
TINGGI SEDANG RENDAH
Project Alpha BiayaPotensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

X X XX
ProjectBeta BiayaPotensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

X XX

X

ProjectGamma BiayaPotensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

X X XX

SCORING MODEL

?Scoring Model adalah model pemilihan proyek yang memberikan peringkat pada setiap kriteria pembangunan proyek sesuai dengan kepentingannya.

Proyek Kriteria (A)Tingkat

Kepentingan

(B)Nilai (A) X (B)Bobot
ProjectAlpha BiayaPotensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

Total Nilai

12

3

2

31

2

1

32

6

2

13

ProjectBeta BiayaPotensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

Total Nilai

12

3

2

22

3

2

24

9

4

19

ProjectGamma BiayaPotensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

Total Nilai

12

3

2

33

1

3

36

3

6

18

POHON KEPUTUSAN

Pohon Keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Pohon keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi.

Tujuan Decision Tree

    1. Memahami kasus dan seluruh aspek yang terkait
    2. Menggambarkan kerangka berfikir yang sistematis
    3. Menggambarkan struktur pengambilan keputusan yang dilakukan decision maker sepanjang tahapan/urutan waktu termasuk seluruh kemungkinan keputusan dan outcome

Asumsi Dasar Decision Tree

 

    1. Decision maker hanya mengambil satu keputusan
    2. Setiap keputusan hanya mempunyai outcomes tertentu
    3. Semua proses menunjukkan tahapan waktu (time sequence)

Contoh Kasus Pohon Keputusan

Asumsikan anda mempunyai sejumlah dana untuk diinvestasikan pada dua alternatif proyek, yaitu proyek A dan B.

Peluang proyek A akan memberikan keuntungan adalah 20% dengan nilai keuntungan 50 juta.  Probability gagal 80%.

Peluang proyek B akan memberikan keuntungan adalah 45% dengan nilai keuntungan 10 juta. Probability gagal 55%.

Buatlah pohon keputusan untuk membantu anda dalam mengambil keputusan

Expected Monetary Value :

Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai ekonomi yang diharapkan (tertinggi).

Formula EMV :

EMV = (Probability x nilai payoff yang diharapkan) + (Probability x nilai payoff yang diharapkan)

EMVA =  (0.20x 50.000.000 ) + (0.80×0) = 10.000.000

EMVB = (0.45x 10.000.000 ) + (0.55×0) = 4.500.000

Kesimpulan : Pilih proyek A

 

Dosen Pengampu

Iis Rostiawati, S.E., M.M.

 

MATERI 1 – PENGENALAN MANAJEMEN PROYEK

Nama     : Tia Tiara

Kelas      : C

NPM       : 0218123013

MATERI 1

Apa itu Proyek?

Proyek adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menghasilkan produk, layanan, atau hasil yang unik. Proyek berakhir ketika tujuannya tercapai, atau proyek telah diakhiri. Proyek bisa besar atau kecil dan memerlukan waktu singkat atau lama untuk diselesaikan.

Apa itu Manajemen Proyek?

Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keahlian, alat bantu dan tehnik pada aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek.*

Manajemen Proyek diperlukan:

  • Supaya target tercapai
  • Ingin melakukan perubahan, dan atau pengembangan
  • Memerlukan kecepatan (not business as usual)
  • Ketika dibutuhkan Lintas sektoral, karena tdk dapt dilakukan melalui birokrasi organisasi yg ada.
  • Untuk mendukung pelaksanaan rencana strategik
  • Memerlukan terobosan.

Atribut Proyek

Proyek memiliki atribut yang menjadi sifat dari khas dari proyek diantaranya:

  • memiliki tujuan unik,
  • bersifat sementara,
  • dikembangkan menggunakan elaborasi progresif,
  • memerlukan sumberdaya, seringkali dari berbagai area,
  • harus memiliki pelanggan atau sponsor utama.
  • Spronsor proyek biasanya menyediakan arahan dan dana untuk proyek.
  • bersifat tak tentu.

Tiga Batasan Proyek

Setiap proyek memiliki batasa yang berbeda-beda dalam:

  • Sasaran lingkup: Pekerjaan apa yang akan dilakukan?
  • Sasaran waktu: Berapa lama harus diselesaikan?
  • Sasaran biaya: Berapa biayanya?

Tugas manajer proyek adalah untuk menyeimbangkan ketiga sasaran yang seringkali saling bersaing ini. Manajemen proyek yang berhasil berarti memenuhi ketiga sasaran (lingkup, waktu, dan biaya) dan memuaskan sponsor proyek.

Siklus Hidup Proyek

Secara garis besar siklus hidup proyek dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu:

    1. Tahap Konsepsi
    2. Tahap Perencanaan
    3. Tahap Eksekusi
    4. Tahap Operasi

Kriteria Sukses Proyek

    1. Menentukan definisi tujuan (goal definition) yang jelas
    2. Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan
    3. Komitmen yang kuat pada suatu proyek
    4. Cakupan (Scope) proyek yang digarap sewajarnya
    5. Biaya yang dikeluarkan ketika proyek terselesaikan tidak jauh dari rencana awal
    6. Kualitas yang baik
    7. Ketrampilan sumber daya manusia
    8. Komunikasi yang baik
    9. Resiko yang ditimbulkandari sebuah proyek kecil
    10. Yang terakhir hasil dari sebuah proyek diharapkan tidak menimbulkan suatu permasalahan baru

 

Dosen Pengampu

Iis Rostiawati, S.E., M.M.

 

 

 

 

 

Halo UTama !

Selamat datang di Blog Situs TIA TIARA. Ini adalah posting pertama Anda. Edit atau hapus, lalu mulai ngeblog!